Semarang, 3 Februari 2025, dalam rangka penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025-2029, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Tengah menggelar forum curah pendapat. Acara yang berlangsung di Ruang Rapat Lantai 1 Bappeda Provinsi Jawa Tengah ini bertujuan untuk merumuskan strategi kebijakan pencapaian target SDGs secara sistematis dan terarah, sejalan dengan tahap decade of action yang menuntut percepatan pelaksanaan program pembangunan berkelanjutan.

Dalam forum tersebut, diundang berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi, perwakilan berberapa OPD pemerintah provinsi, dan daerah. Salah satu narasumber utama dalam diskusi ini adalah Guru Besar Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Prof. FX Sugiyanto. Beliau memberikan pandangan mendalam mengenai tantangan dan peluang dalam mengimplementasikan strategi pertumbuhan ekonomi inklusif di Jawa Tengah melalui pendekatan sinergitas ekonomi hijau dan ekonomi biru.

Salah satu kegiatan diskusi di dalam forum

 

Prof. FX Sugiyanto menekankan bahwa untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, Jawa Tengah perlu mengoptimalkan sumber daya alam dan potensinya dengan tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan. Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya penguatan kelembagaan dalam rangka mengurangi kemiskinan dan ketimpangan antara si kaya dan si miskin. Menurutnya, tanpa kelembagaan yang kuat, distribusi kesejahteraan akan sulit tercapai dan pertumbuhan ekonomi cenderung hanya menguntungkan kelompok tertentu. Oleh karena itu, kebijakan yang memperkuat inklusivitas ekonomi harus diiringi dengan reformasi kelembagaan yang memastikan akses yang adil terhadap sumber daya dan kesempatan ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat.

Forum curah pendapat ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi strategis yang dapat diintegrasikan dalam RAD TPB Jawa Tengah Tahun 2025-2029. Dengan adanya diskusi yang melibatkan berbagai pihak, diharapkan kebijakan yang dirancang tidak hanya mampu menjawab tantangan ekonomi saat ini, tetapi juga menciptakan model pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi masa depan Jawa Tengah.