Semarang, 5 September 2024 – bertempat di Hall Gedung C, Lantai 4, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro, telah dilaksanakan Tobacco Economics: Diseminasi Hasil Riset, bertajuk The Impact Policies and Regulations on Tobacco Harm Reduction Products Smoking Trends Public Health and Economic Outcome. Acara tersebut merupakan kerja sama antara Program Studi Ilmu Ekonomi S1, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro dengan Indonesian Development Foundation (IDF).
Seminar Tobacco Economics merupakan salah satu perwujudan komitmen Prodi S1 Ilmu Ekonomi, FEB, UNDIP dalam bidang penelitian berkerja sama dengan Indonesian Development Foundation. Hal tersebut sejalan dengan salah satu misi Departemen Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Universitas Diponegoro, yaitu menyelenggarakan penelitian baik penelitian dasar maupun penelitian terapan, dan melakukan publikasi hasil penelitian.
Indonesian Development Foundation (IDF), dilansir dari situs resmi, merupakan organisasi yang didirikan tahun 2016, dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan Indonesia melalui pengembangan sumber daya manusia secara kolaboratif. Kegiatan IDF berfokus pada pengembangan aspek sosial ekonomi. IDF telah menjalin banyak kerjasama dengan lembaga pemerintah dan non pemerintah, seperti Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), pemerintah daerah, dan organisasi non-profit internasional.
Wijayanto, S.IP., M.Si., Ph.D.
Tobacco Economics dibuka oleh Wijayanto, S.IP., M.Si., Ph.D. selaku Wakil Rektor 4, bidang Riset, Inovasi, dan Kerja Sama, Universitas Diponegoro. Wakil Rektor 4 dalam sambutannya mengutarakan komitmen Universitas Diponegoro dalam bidang penelitian, serta fokus UNDIP dalam upaya mendukung pemerintah dalam program pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah. Selanjutnya acara diisi dengan sambutan oleh Dr. Jaka Aminata S.E., M.A. selaku Kepala Program Studi IE – S1 UNDIP; Harris Siagian B.A., M.B.A. selaku Executive Director IDF; serta perwakilan dari Bappenas.
Hasil riset yang pertama disajikan di acara diseminasi, oleh IDF dengan judul Consumers’ Perception and Decision Making Regarding THRPs: Preliminary Evidence from a Discrete Choice Experiment in Indonesia. Tujuan utama dari riset tersebut adalah untuk memperoleh pemahaman menyeluruh tentang pendorong dibalik perilaku konsumen dan pengambilan keputusan mengenai rokok konvensional/combustible ciggarates (CC), rokok elektrik/electric ciggarates (EC), dan penghentian merokok, serta bagaimana pilihan-pilihan ini memengaruhi kesehatan masyarakat.
Peneliti Indonesian Development Foundation (IDF), Alan Ray Farandy (Alumni IESP Undip)
Selanjutnya hasil riset juga disampaikan oleh Dr. Jaka Aminata S.E., M.A. dengan judul The Impact of Minister Finance Regulation No. 143 Year 2023 On Smoking Trends, Health, Awareness, and Economic Impacts on Students at The Faculty of Economics and Business, Diponegoro University”. Serta paparan oleh Dr. Ir. I Dewa Gde Sugihamretha, MPM dari Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS, dengan judul The Impact of Policies and Regulations Regarding Tobacco Harm Reduction Products on Smoking Trends, Public Health, and Economic Outcomes.
Diskusi hasil riset dipandu oleh Mohamad Egi Destiartono, S.E., M.S.E., Dosen Prodi IE – S1, UNDIP, selaku moderator acara. Kesimpulan diskusi pada Tobacco Economics, dikutip langsung dari moderator yaitu “Terjadi miskonsepsi mengenai nikotin dan tar. Nikotin bukan penyebab kanker, tapi hanya menyebabkan perilaku adiktif, selain itu terdapat cross-price elasticity antara harga dan konsumsi rokok. Kenaikan Harga pada CC akan menyebabkan penurunan konsumsi CC dan menyebabkan kenaikan konsumsi EC (vape dll). Harga terbukti mampu menjadi instrument untuk mengurangi konsumsi CC. Meskipun Harga terbukti efektif, instrument non-price diperlukan untuk mengurangi konsumsi CC. EC terbukti mampu menjadi media untuk berhenti merokok, kecuali pada gen z.