Sleman, 27-28 September 2025, lima dosen dari Program Studi Ekonomi Universitas Diponegoro, melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Kabupaten Sleman. Kegiatan ini merupakan wujud nyata kontribusi perguruan tinggi dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dalam pelaksanaannya, tim dosen bekerja sama dengan komunitas lokal Literasi Desa Tumbuh (LDT), sebuah yayasan literasi yang berlokasi di Dusun Betakan, Desa Sumberrahayu, Kecamatan Moyudan.

Komunitas Literasi Desa Tumbuh sendiri didirikan pada Juli 2024 oleh pasangan Desy Ery Dani, mantan dosen Ilmu Perpustakaan Universitas Diponegoro, dan Noor Huda Ismail, seorang akademisi sekaligus praktisi kreatif. Awalnya, gerakan ini lahir dari kegiatan sederhana berupa membuka ruang baca di garasi rumah, lalu berkembang menjadi pusat literasi, ruang seni, serta forum edukatif yang melibatkan anak-anak hingga orang tua di desa. Kini, LDT aktif menjadi motor penggerak literasi, seni, hingga pemberdayaan masyarakat di wilayah Sleman.

Kegiatan pengabdian kali ini mengusung tema “Pemberdayaan UMKM melalui Pelatihan Penyusunan Business Model Canvas dan Laporan Keuangan Sederhana”. Peserta terbatas hanya 20 pelaku UMKM Sleman yang telah diseleksi sebelumnya, sehingga pelatihan berlangsung lebih intensif. Acara sesi 1 dimulai pukul 13.00 hingga 15.00, dengan sesi awal berupa penjelasan interaktif mengenai sembilan aspek utama dalam Business Model Canvas (BMC)—mulai dari mengenal segmen pelanggan, proposisi nilai, hingga strategi distribusi yang dijelaskan oleh Maulana Ghani Yusuf, S,Si., M.E.

Antusiasme Peserta Pelatihan

Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan penyusunan laporan keuangan sederhana di hari kedua yang dapat diaplikasikan langsung oleh usaha mikro maupun kecil. Materi ini dibawakan oleh Tangguh Pratysto, SE., M.SE., yang memberikan pemahaman praktis agar pelaku UMKM mampu mencatat, menyusun, dan membaca laporan keuangan dasar. Selama sesi berlangsung, peserta diberi kesempatan untuk bertanya, melakukan studi kasus, hingga simulasi usaha langsung, sehingga mereka tidak hanya mendengar teori tetapi juga mencoba mengaplikasikannya pada usaha masing-masing.

Para peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi, terlihat dari banyaknya pertanyaan dan diskusi yang muncul. Mereka mengakui bahwa materi yang diberikan sangat relevan dengan kebutuhan usaha sehari-hari. Harapannya, kegiatan ini tidak hanya berhenti sebagai sebuah pelatihan, tetapi juga menjadi benih perubahan nyata bagi UMKM di Sleman. Dengan adanya sinergi antara perguruan tinggi dan komunitas akar rumput seperti Literasi Desa Tumbuh, diharapkan lahir wirausaha lokal yang lebih tangguh, kreatif, dan berdaya saing.