ILO dan Universitas Diponegoro (UNDIP) baru-baru ini menandatangani kerja sama bersama untuk mendukung strategi ILO dalam mengintensifkan upaya mencapai Sasaran 8.7 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG), yang secara eksplisit didedikasikan untuk memerangi kerja paksa dan menghapuskan pekerja anak. ILO telah membentuk bentuk-bentuk kerja sama dan keterlibatan baru untuk mengatasi akar penyebab kerja paksa, termasuk dengan para pemangku kepentingan bisnis, termasuk lembaga-lembaga akademis. Aliansi ILO dengan UNDIP mengikuti Nota Kesepahaman (MoU) yang sebelumnya ditandatangani dengan Jaringan Sekolah Bisnis Global (GBSN) dan Sekolah Ekonomi dan Manajemen Jenewa (GSEM) dari Universitas Jenewa. Perjanjian-perjanjian ini menunjukkan komitmen ILO untuk menciptakan front global melawan eksploitasi tenaga kerja.
Sebelum kerja sama bersama, ILO melalui program Lab Akselerator 8.7 (Lab ACC 8.7) menyelenggarakan serangkaian lokakarya yang menargetkan sekolah-sekolah bisnis, termasuk UNDIP. Kemitraan baru ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa bisnis dan anggota fakultas mereka, termasuk dosen pria dan wanita, tentang kerja paksa di sektor perikanan. Baru-baru ini, Lab Akselerator 8.7 ILO telah mengadaptasi perangkat pengajaran untuk mempromosikan pekerjaan layak dan penghapusan kerja paksa di industri perikanan berdasarkan konteks lokal di Jawa Tengah. Sumber daya pengajaran ini telah dirancang oleh konsultan dengan masukan dari dosen dan pakar topik untuk digunakan oleh dosen sekolah bisnis lainnya
Hal ini termasuk dalam komitmen bersama Organisasi Perburuhan Internasional, Sekolah Ekonomi dan Manajemen Jenewa, dan Jaringan Sekolah Bisnis Global untuk mendukung pendidikan sekolah bisnis yang berkualitas tentang isu ketenagakerjaan dan hak asasi manusia. Sumber daya ini berfokus pada pekerjaan layak dan penghapusan kerja paksa dalam penangkapan ikan, memberikan informasi umum tentang industri, data ekonomi makro, dan informasi tentang tantangan ketenagakerjaan yang dihadapi pekerja di dalamnya. Sumber daya ini menyajikan beberapa contoh praktis dari berbagai negara dan perspektif pemangku kepentingan yang berbeda serta saran untuk mengontekstualisasikan pengalaman belajar bagi audiens yang berbeda.
Kegiatan pelatihan ini diadakan di Hotel Grand Dhika Semarang tanggal 6 – 7 September. dengan tujuan diantaranya untuk:
● Membekali dosen bisnis dengan keterampilan dan pengetahuan untuk mengadaptasi dan menerapkan strategi pengajaran ketenagakerjaan.
● Memastikan keberhasilan peningkatan program di empat universitas pesisir di Jawa Tengah.
● Fokus pada penyampaian empat modul utama:
1. Pengantar Pekerjaan Layak
2. Kerangka Kerja Bisnis dan Hak Asasi Manusia
3. Ekonomi Pesisir dan Hak Buruh
4. Keterampilan Praktis dan Advokasi.
Target Peserta: Peserta ToT ini adalah 20 dosen bisnis dari:
1. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro
2. Universitas Pancasakti Tegal
3. Universitas Pekalongan
4. Universitas Safin Pati
Foto Ketua Program Studi Ekonomi Jaka Aminata Ph.D sedangkan memberikan materi seminar ILO
Pelatihan ini membahas tentang pentingnya pekerjaan layak yang merupakan masalah mendasar bagi para pekerja. Selain itu juga dipromosikan mengenai praktik kerja yang layak dan sesuai dengan HAM membutuhkan pendekatan yang mencakup pelatihan keterampilan praktis, advokasi yang efektif, dan keterlibatan masyarakat secara aktif.
Foto Mohamad Nour dari National Coordinator ILO Jakarta sedang memaparkan materi
Kegiatan lainnya seperti lokakarya, kegiatan lainnya yang dilakukan diantaranya yaitu kampanye advokasi, pembelajaran berbasis proyek, pemberdayaan individu dan organisasi untuk membuat perubahan positif. Beberapa pendekatan tersebut bertujuan untuk menciptakan tempat kerja dan komunitas yang lebih adil, setara dan berkelanjutan.
Advokasi dalam hal ini mempunyai beberapa fungsi diantaranya:
1. Membantu pekerja dapat menantang hambatan dan meningkatkan akses terhadap peluang kerja yang bermartabat dan terhormat
2. Meningkatkan kesadaran tentang hak asasi manusia pada individu, organisasi atau pemangku kepentingan sebagai alat yang ampuh untuk melakukan perubahan positif bagi kehidupan pekerja.