Semarang, 17 April 2025 – Komite IV Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) bersama dengan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), Universitas Diponegoro (Undip) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pra – Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran (APBN TA) 2026 dalam rangka inventarisasi materi penyusunan rekomendasi DPD RI terhadap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2026 dan pertimbangan DPD RI terhadap kerangka ekonomi makro dan pokok – pokok kebijakan fiskal (KEM-PPKF) dalam RAPBN TA 2026.
Kegiatan FGD dilaksanakan di Ruang Sidang Utama Gedung Dekanat FEB Undip dengan dihadiri oleh pimpinan dan anggota Komite IV DPD RI; Perwakilan Gubernur Jawa Tengah dan jajaran; Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi/Kabupaten/Kota; akademisi dan civitas akademika Undip; serta Organisasi Perangkat Derah (OPD) terkait.
Pembacaan Doa Dipimpin Oleh M Bastomi Fahri Zusak, S.EI., M.SEI (Dosen Ekonomi Islam FEB Undip)
Acara diawali dengan sambutan oleh Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si. selaku Rektor Undip. Dalam sambutannya beliau menyampaikan komitmen Undip yang sejalan dengan DPD RI terkait kontribusi kepada masyarakat, dengan bukti torehan Undip dalam upaya mengatasi masalah – masalah yang terjadi di Jawa Tengah, salah satunya kemiskinan. Kontribusi Undip berupa program desalinasi air laut menjadi air tawar di beberapa wilayah pesisir utara Jawa Tengah: Jepara, Demak, Blora, dan Pekalongan. Selain itu, kontribusi bidang pendidikan berupa dukungan fasilitas pendidikan di Kampus Jepara serta penerimaan mahasiswa beasiswa bidik misi yang konsisiten dilakukan Undip.
Sambutan selanjutnya oleh Dr.A.P. Ir. Sujarwanto Dwiatmoko, M.Si. selaku Asisten Gubernur Jawa Tengah Bidang Ekonomi dan Pembangunan sebagai perwakilan Gubernur Komjen Pol (Purn) Drs. Ahmad Lutfi, S.H., S.St.M.K. yang berhalangan hadir. Selain sambutan, beliau juga memaparkan terkait peran strategis Provinsi Jawa Tengah dalam perekonomian nasional dan konsep “Ngopeni Nglakoni Jateng” dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Periode 2025-2030.
Sambutan juga disampaikan oleh Casytha Arriwi Kathmandu, S.E., M.Fin. selaku Koordinator Tim dan senator dari Jawa Tengah Komite IV DPD RI. Dalam sambutannya beliau memperkenalkan para senator Komite IV DPD RI yang mewakili daerahnya dari Aceh hingga Papua. Selain itu, beliau memberi perhatian khusus pada melemahnya kurs rupiah dan kenaikan harga komoditas emas, serta mengingatkan kembali situasi makro ekonomi Indonesia yang sedang menghadapi tantangan.
Ketua Komite IV DPD RI yaitu H. AA Ahmad Nawardi, S.Ag. Senator dari Jawa Timur juga turut memberikan sambutan. Sambutan kemudian diakhiri oleh Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung Senator dari Sulawesi Selatan sekaligus membuka acara FGD DPD RI yang dilaksanakan di FEB Undip. Beliau dalam sambutannya mengutarakan komitmen DPD RI dalam mendukung kepentingan nasional dan daerah.
Narasumber: Kepala Bappeda Jateng Harso Susilo, Prof. Nugroho SBM, Prof. FX Sugiyanto, dan Moderator M. Egi Destiartono (Dosen Ekonomi FEB Undip)
Kegiatan diskusi diisi oleh Guru Besar FEB Undip, yaitu Prof Dr. Fransiscus Xaverius Sugiyanto, M.S. dan Prof. Dr. Drs. Nugroho Sumarjiyanto Benedictus Maria, M.Si., serta Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah Harso Susilo S.T., M.M. selaku narasumber. Berjalannya diskusi dipandu oleh moderator Mohamad Egi Destiartono, S.E., M.S.E. selaku dosen Departemen Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan FEB Undip.
Pada sesi pertama, Prof. FX Sugiyanto mengutarakan masalah yang dihadapi Indonesia dan Jawa Tengah yaitu kemiskinan, pemerataan ekonomi, kekhawatiran efisiensi berdampak menurunnya pelayanan publik, dan persoalan kelembagaan. Beliau turut menyinggung target pertumbuhan ekonomi 8% di tengah tekanan fiskal. Di akhir paparan, beliau menyampaikan 3 (tiga) proposal kepada para senator yaitu: adaptasi fakta asimetris dimana pemerintah pusat harus selaras dengan pemerintah daerah; penguatan kelembagaan seperti Bank Pembangunan Daerah untuk mendukung Usaha Mikro dan Kecil; serta Realisasi Program Satu Data Nasional untuk mengurangi dampak negatif asimetris pusat dengan daerah.
Prof. Nugroho juga turut memaparkan tinjauan asumsi – asumsi makro perekonomian Indonesia tahun 2026. Beliau mengkritisi beberapa hal seperti pertumbuhan ekonomi dan asumsi nilai tukar rupiah yang harus disusun lebih realistik di tengah situasi geopolitik, isu perdagangan global, dan permasalahan domestik. Selain itu, beliau juga mengingatkan beberapa kebijakan fiskal yang harus dicermati kembali seperti masalah defisit fiskal akibat penerimaan pajak yang turun, efisiensi anggaran harus konsisten dan adil, serta pemotongan dana transfer ke daerah yang berdampak pada ekonomi daerah.
Foto bersama: Wakil Ketua DPD RI; Ketua dan Anggota Komite IV DPD RI; Pemprov dan Bappeda Jawa Tengah; Rektor Undip, Dekan, Wakil Dekan, dan Guru Besar FEB Undip; serta seluruh peserta FGD
Sesi pemaparan diakhiri oleh Bapak Harso Susilo yang memaparkan terkait permasalahan dan isu strategis, serta perekonomian dan fiskal daerah Jawa Tengah. Pada kesempatan tersebut beliau menyampaikan tiga aspek berkaitan dengan pertumbuhan dan kebijakan fiskal yaitu pertumbuhan ekonomi, pendapatan daerah, dan kebijakan subsidi di Provinsi Jawa Tengah. Beliau juga mengatakan bahwa salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah adalah sektor pariwisata, namun masih ada tantangan berupa dukungan sarana transportasi yang masih kurang, terutama di daerah pedesaan menuju pusat – pusat ekonomi.
Kegiatan FGD diakhiri dengan sesi tanya jawab dari pimpinan dan anggota Komite IV DPD RI kepada narasumber, serta saran dan masukan dari Bappeda Demak dan Kendal kepada para senator. Diharapkan FGD yang diselenggarakan di FEB Undip, dapat memberikan bekal data dan informasi dari para ekonom dan pemangku kepentingan di daerah, kepada para senator DPD RI sebagai rekomendasi dan pertimbangan untuk penyusunan RKP dan KEM-PPKF dalam RAPBN 2026.